mungkin inilah batas terakhir kesabaranku untuk menunggumu. menunggu,
sesuatu yang tidak akan pernah terjadi! menunggu kamu sadar bahwa ada
seorang lelaki yang sangat menyayangimu.
mungkin inilah saatnya dimana aku harus berhenti untuk berharap. berharap kamu untuk membalas semua rasaku.
mungkin ini saatnya buatku untuk berhenti bermimpi. saatnya buatku untuk
berhenti menjadi seorang pemimpi. saatnya buatku untuk bangun dan
kembali kedunia nyata. dimana keinginan tidak selalu berbanding lurus
dengan apa yang terjadi.
mungkin inilah batas waktuku untuk menyayangimu. inilah batas akhir waktuku untuk membuang semua perasaan bodoh ini.
aku lelah jika harus memendam semua ini. aku lelah jika harus menyayangimu dan membiarkan hatiku hancur secara perlahan.
AKU LELAH jika harus melihatmu bersama yang
mungkin inilah jawaban atas semua do'a ku selama ini.
mungkin............aku memang harus melupakanmu dan berhenti berharap agar kamu menjadi milikku.
lain. sedangkan aku? tidak bisa berbuat apa-apa, karena kamu bukan milikku!
Rabu, 11 Desember 2013
aku memang harus melupakanmu
Diposting oleh
khairunas park
di
22.59
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Hanya demi kesayangan...
Rasanya air aki membasuh luka-luka ketika aku tahu kamu, yang tak tersen
tuh, sudah pergi..
Bahkan ketika kamu, yang kini bersamanya, bahagia, tetap saja terasa seperti hujan belati menghunus pori-pori hati.
Di sini sekarang aku coba bertahan, meski sambil menyeka luka yang harus kutekan.
Darahnya tidak berhenti mengalir, sakitnya tidak kunjung mangkir.
Lalu aku tanyakan pada diri sendiri, mengapa bisa sampai sejauh ini?
Aku terlalu ingin membahagiakanmu, sehingga tak rela kamu bahagia dengan selain aku.
Setiap sukamu dengannya, adalah bahagiaku yang terebut.
Setiap tawamu dengannya, setiap bagian jiwaku terenggut.
Setiap terbayang rupamu, aku rela perjuangkanmu hingga nyawa dicabut.
Bertahan, terus berjalan, menuju kamu yang hati ini putuskan menjadi pilihan.
Meski compang-camping, terluka, setidaknya itu sebuah tanda bahwa aku selalu ada di sana, bahkan ketika kamu tak membutuhkan.
Dahaga yang mengemarau ini, cuma kamu yang bisa menyembuhkan.
Dan alasan mengapa aku bertahan sampai compang-camping, adalah demi kamu yang menjadi kesayangan...
#I am still here
tuh, sudah pergi..
Bahkan ketika kamu, yang kini bersamanya, bahagia, tetap saja terasa seperti hujan belati menghunus pori-pori hati.
Di sini sekarang aku coba bertahan, meski sambil menyeka luka yang harus kutekan.
Darahnya tidak berhenti mengalir, sakitnya tidak kunjung mangkir.
Lalu aku tanyakan pada diri sendiri, mengapa bisa sampai sejauh ini?
Aku terlalu ingin membahagiakanmu, sehingga tak rela kamu bahagia dengan selain aku.
Setiap sukamu dengannya, adalah bahagiaku yang terebut.
Setiap tawamu dengannya, setiap bagian jiwaku terenggut.
Setiap terbayang rupamu, aku rela perjuangkanmu hingga nyawa dicabut.
Bertahan, terus berjalan, menuju kamu yang hati ini putuskan menjadi pilihan.
Meski compang-camping, terluka, setidaknya itu sebuah tanda bahwa aku selalu ada di sana, bahkan ketika kamu tak membutuhkan.
Dahaga yang mengemarau ini, cuma kamu yang bisa menyembuhkan.
Dan alasan mengapa aku bertahan sampai compang-camping, adalah demi kamu yang menjadi kesayangan...
#I am still here
Diposting oleh
khairunas park
di
22.54
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta





