AKU DAN KAMPUNG HALAMANKU
Kalau anda datang berkunjung ke kampungku tepatnya di Pagaruyung, anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Nagari Pagaruyung adalah nagari yang terletak di dekat kota Batusangkar, ibu kota kabupaten tanah datar. Dari sumber tambo, nagari ini dulunya adalah merupakan ibu kota dari KERAJAAN PAGARUYUNG . Hal ini dapat kita lihat pada situs-situs peninggalan cagar budaya yang ada di Pagaruyung. Di kota kelahiranku ini terdapat sejumlah objek wisata baik objek wisata alam maupun objek wisata berupa peninggalan sejarah, seperti bukit Batu Patah, Luhak nan Tigo dan Bukit Alahan Panjang. Akan tetapi, apabila orang mendengar kata Pagaruyung, maka mereka pasti memikirkan istana Basa Pagaruyung. Memang istana basa pagaruyung ini adalah istana yang merupakan rumah kebesaran dari raja Pagaruyung dan merupakan pusat dari kerajaan Minangkabau dan menjadi ciri khas Sumatra Barat.
Akan tetapi, beberapa waktu yang lalu, istana yang menjadi kebanggaan masyarakat minangkabau ini habis di lalap oleh si jago merah pada tanggal 27 Februari 2007. Melihat istana Basa Pagaruyung terbakar, hatiku menjadi miris dan hancur luluh seketika.
Beginilah gambar ketika istana basa sebelum terbakar
Ketika masih sebelum terbakar, sangat banyak wisatawan datang mengunjungi istana ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut saksi mata, penyebab terbakarnya istana Pagaruyung adalah karena tersambar petir.
Beginilah keadaan istana pagaruyung ketika terbakar
Akan tetapi sekarang istana Basa Pagaruyung sudah kembali dibangun. Dan pembangunannya ini menelan biaya sekitar 17 miliar rupiah. Saat ini pembangunan istana Basa Pagaruyung sudah selesai. Pembangunan istana ini didanai oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pihak kontraktor. Peresmian kembali istana ini dilakukan pada saat Jambore internasional. Jambore internasional ini diikuti oleh beberapa Negara seperti Malaysia, Thailand, Singapore dan lain-lain,
Beginilah gambar ketika pembangunan istana dilaksanakan
Setalah diresmikan, tidak lama lagi salah satu objek wisata terbesar di Sumbar ini akan siap menerima wisatawan baik manca negara maupun lokal, selain itu istano basa ini juga akan dijadikan sarana pembinaan adat sesuai dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
Selain itu, berbagai fasilitas juga telah dibangun di area kompleks istano, seperti fasilitas outbond.
Setelah ini diharapkan animo masyarakat terhadap istana pagaruyung semakin besar. Semoga Istano basa pagaruyung ini tidak terbakar lagi dan tak lapuk dimakan waktu, sesuai dengan petatah patitih minang “tak lakang dek paneh, tak alpuak dek hujan”.
Demikianlah cerita atau uraian singkat mengenai kota kelahiranku “Pagaruyung”, yang akan ku cinta dan kubela.







0 komentar:
Posting Komentar