Beberapa orang menunggu, dan beberapa orang lainnya tak tahu sedang ditunggu.
Lantas salahkah dia jika dia terus berjalan ke depan? Semakin menjauh.
Orang yang jatuh cinta namun hanya menunggu, lebih sia-sia dari menggarami air laut. Jangan pernah salahkan orang yang ditunggu jika mengungkapkan perasaan saja tak mampu.
Kebesaran cinta tak bisa diukur dengan seberapa lama menunggu, tetapi seberapa berani menungkapkannya dengan tulus dan cara yang indah.
Cinta yang utuh tidak layak menunggu terlalu lama, karena seiring berjalannya waktu hati itu akan habis dimakan sendiri.
Mencinta diam-diam adalah hal paling egois di dunia. Tak ada yang lebih egois dari seseorang yang egois terhadap hatinya sendiri. Begitu besar egonya menahan rasa cinta yang begitu ingin menyeruak ke luar, terbang bebas ke hati yang ingin disinggahinya.
“Aku takut hatinya enggan menampungku.“
Itu hanya alasan yang diada-ada sebuah sangkar hati yang egois. Hati sudah terlalu kenyang dengan alasan aku tak pantas untuk dia, aku bukan siapa-siapa baginya, dia tak menginginkanku, dan alasan egois lainnya.
Jangan kekang cinta. Bebaskan, terbangkan, maka ia akan kembali dengan sangkar barunya yang indah, untukmu. Layaknya burung camar terbang mengarungi sore yang indah di pesisir pantai.
sumber: racikan kata
Selasa, 26 Juni 2012
Bebaskan Hati, Terbangkan
Diposting oleh
khairunas park
di
08.58
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Selasa, 19 Juni 2012
Materi Ajar dan Power Point Biologi SMP kelas VII semester I
Biologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kompleks tentunya diperlukan skill tertentu untuk mengajarkan agar dapat sampai pada siswa dan dan dapat bermakna setelah pembelajaran berlangsung. Dalam biologi terdapat konsep yang sifatnya abstrak tetapi contoh kongkrit sehingga dalam mengajarkan materi tersebut terkadang seorang guru hanya menerangkan dan membayangkan suatu proses yang terjadi dalam materi biologi.
Untuk itu saya sediakan Materi Ajar dan Power Point Biologi SMP kelas VII semester I lengkap.
Bagi guru yang mengajar di SBI/RSBI materi ajar dan Power point ini akan sangat berguna karena semuanya disajikan dalam bahasa Inggris.
Silahkan di download di sini:
Bagi guru yang mengajar di SBI/RSBI materi ajar dan Power point ini akan sangat berguna karena semuanya disajikan dalam bahasa Inggris.
Silahkan di download di sini:
Pass: anazkov
by: khairunas de dragunov
Diposting oleh
khairunas park
di
15.18
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Pendidikan
Maaf, Aku tidak Sengaja*
Aku tidak sengaja jatuh cinta. Aku tidak sengaja mencuri-curi pandang ketika aku bersama kamu. Dan ketika kamu melihat ke arahku, aku tidak sengaja membuang pandanganku sejauh-jauhnya, lebih jauh dari rekor lempar lembing yang pernah tercipta, hanya untuk tetap menjaga kamu tidak tahu aku sedang memandangmu.
Aku tidak sengaja merasa senang berada dalam satu momen bersamamu. Aku tidak sengaja mengharapkan kamu ada ketika kamu dan aku tidak dalam ruang dan waktu yang sama. Celingukanku membuktikannya.
Aku tidak sengaja berharap semua barang yang kupinjamkan padamu tidak kamu kembalikan sekaligus. Aku tidak sengaja berharap kamu meminjam satu barang lagi dariku setiap kamu mengembalikan barang lainnya. Semuanya tidak sengaja beralasan agar kita tetap bertemu.
Aku tidak sengaja mengaktifkan phenylethylamine dari sistem limbik otakku saat dekat kamu. Dan itu memicu euphoria. Aku tidak sengaja sangat suka suara tawamu terhadap leluconku. Ketika kamu aku goda, aku tidak sengaja nyaman menerima cubitan manja kamu yang mendarat di perutku. Aku tidak sengaja panik jika kehabisan bahasan obrolan ketika aku berbincang dengan kamu. Rasanya dimensi waktu lari terbirit-birit jika aku sedang bersama kamu, seolah kebersamaan aku dan kamu begitu menakutkan bagi waktu.
Aku tidak sengaja menawarkan baju hangatku ketika kamu kedinginan. Ah, aku tidak sengaja terus membayangkan wangi parfummu yang tertinggal di baju hangatku. Terus menerus, hingga pagi menjelang, handphone-ku adalah yang pertama ku-check. Aku tidak sengaja kecewa jika ada SMS namun bukan kamu pengirimnya. Aku tidak sengaja khawatir jika tidak tahu kabarmu.
Demi Tuhan, aku tidak sengaja uring-uringan ketika kamu tidak ada di tempat biasanya ketika aku cari. Aku tidak sengaja mencari tahu banyak hal tentangmu.
Aku tidak sengaja jatuh cinta kepadamu. Aku tidak sengaja benci membayangkan ini semua hanya pesan yang gagal aku decode dengan baik. Pesan yang kamu kirimkan begitu rumit, atau alat pen-decode-ku yang kalut tertutupi canggung, takut, rindu, cemas, harap, dan kawan-kawannya?
Aku tidak sengaja menjadikanmu “karena” dalam setiap “mengapa” yang bermuara di benakku.
Maaf, aku tidak sengaja…
Kamu tidak harus sengaja untuk jatuh cinta.
*Dua teori yang pernah aku dengar: 1) Otak tidak bisa menerima kata ‘tidak’ 2) Tiada ketidaksengajaan di dunia ini.
Diposting oleh
khairunas park
di
15.00
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Bring me to Life
Diposting oleh
khairunas park
di
14.55
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Evanescence
Everybody's Fool
Diposting oleh
khairunas park
di
14.52
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Evanescence
My Immortal
Diposting oleh
khairunas park
di
14.47
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Evanescence
Aku Bukan Pilihan
kiniku mengungkapkan
siapakah dirimu
yang mengaku kekasih itu
aku tak bisa memahami...
ketika malam tiba
kurela kau bertanya
dengan siapa kau melewatinya
aku tak bisa memahami...
(*)
aku lelaki tak mungkin menerimamu bila
ternyata kau mendua membuatku terluka
tinggalkan saja diriku yang tak mungkin menunggu
jangan pernah memilih aku bukan pilihan
selalu terungkap tanya
benarkah kini dirimu
wanita yang kukenal hatinya
aku tak bisa memahami...
(**)
tak perlu kau memilihku
aku lelaki bukan tuk dipilih
by: bang iwan
Diposting oleh
khairunas park
di
14.40
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Apakah Anda Menyukai Tebu atau Gulanya?
“Habis manis, sepah dibuang,” betapa pandainya para sepuh kita membuat perumpamaan. Orang-orang yang dinilai sudah tidak berguna lagi disisihkan begitu saja. Kadang kita marah, kalau diperlakukan seperti sepah. Padahal, kita juga akan membuang sepah itu jika sudah tidak ada lagi rasa manisnya. Ini soal siapa pelaku dan siapa korbannya saja. Kita tidak suka jadi korban, itu saja. Bukankah kita juga tidak ingin menyimpan sepah dirumah? Wajar jika sepah itu dibuang. Yang tidak wajar adalah yang belum menjadi sepah sudah dibuang. Juga tidak wajar jika kita sudah menjadi sepah, tetapi menuntut orang lain untuk terus menerus menikmati rasa manis yang sudah tidak kita miliki lagi. Ngomong-ngomong, ‘sepah’ itu apa sih?
Meski bukan daerah penghasil gula, namun di rumah masa kecil saya terdapat rumpun-rumpun pohon tebu. Kami menggunakan parang untuk memotong batangnya, lalu mengupas kulitnya. Kemudian memotong batang tebu itu menjadi seukuran jari-jari telunjuk. Setelah itu? Kami mengungahnya. Rasa manis memenuhi mulut kami. Lalu tiba saatnya dimana kunyahan itu hanya menyisakan rasa tawar saja. Di mulut kami sekarang hanya tertinggal ampas. Kami meludahkan ampas itu ke tanah. Benda tak berdaya diatas tanah itulah yang kita sebut sebagai sepah. Habis manis, sepah dibuang. Memangnya harus diapakan lagi sepah itu jika tidak dibuang? Kita sering menggambarkan hidup yang sudah tidak berguna sebagai sepah. Kita sadar jika sudah tidak berguna, tetapi masih ngotot untuk tidak dibuang. Itu mengindikasikan bahwa ini adalah saatnya untuk mengubah paradigma tentang hidup. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memperbaiki paradigma hidup itu; saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini:
1. Jadilah pemanis kehidupan.
Disekitar kita begitu banyak orang yang suka minum kopi. Tetapi, saya hampir tidak pernah mengenal orang yang minum kopi tanpa gula. Bahkan sekalipun kita menyebutnya ‘kopi pahit’, ternyata ya menggunakan gula juga. Mengapa gula selalu ada dalam setiap cangkir kopi yang disajikan? Karena gula membuat rasa pahit pada kopi terasa menjadi manis. Anda yang mengetahui rasa asli kopi tentu tahu jika sebenarnya kopi itu mirip arang. Karbon yang tersisa dari benda hangus. Makanya rasanya tidak benar-benar enak. Tetapi, ketika kedalam seduhan kopi pahit itu kita bubuhkan gula; tiba-tiba saja kita menikmatinya. Bahkan menjadikannya sebagai minuman favorit. Bayangkan jika kita bisa membuat rasa pahit kehidupan menjadi terasa manis. Tentunya kita tidak akan lagi harus disiksa oleh rasa pahit itu. Bahkan boleh jadi, kita menjadi penikmat rasa pahit itu. Kita bisa menari dalam deraan tantangan dan rintangan. Kita masih bisa tersenyum ditengah terpaan angin cobaan. Dan kita masih bisa bersyukur meski tengah berada dalam pahit getirnya cobaan hidup. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang mampu memaniskan kehidupan.
2. Jadilah pribadi yang manis, maka pasti selalu dikerubuti.
Ditempat tidur saya tiba-tiba saja banyak sekali semut. Setelah diperiksa, ternyata ada sisa-sisa gula dari kue kering yang kami makan bersama anak-anak. Ternyata benar; ada gula, ada semut. Para semut tidak lagi memperdulikan lokasi dan situasi. Dimana ada gula, kesitulah mereka berbondong beriringan. Ini tidak hanya benar bagi para semut. Coba saja perhatikan orang-orang yang bisa memberi manfaat bagi lingkungannya. Para dermawan, selalu dikerubungi oleh para pengikut setianya. Para alim ulama dan orang-orang berilmu, selalu menjadi rujukan para pencari pencerahan. Siapapun yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, bisa dipastikan selalu dibutuhkan oleh mereka. Kita? Sesekali orang lain itu mbok ya membutuhkan kita gitu loh. Tapi mengapa yang terjadi malah sebaliknya ya? Mereka malah mengira seolah kita ini tidak ada. Sekalipun kita sudah menyodor-nyodorkan wajah kita. Tetap saja masih tidak mereka lihat. Sudah beriklan, bahkan. Tapi juga tidak ditanggapi. Barangkali, karena kita belum bisa menjadi pribadi yang manis bagi mereka. Karena sudah menjadi fitrah manusia untuk mengerubuti segala sesuatu yang terasa manis.
3. Tetaplah manis, maka sepahmu tidak pernah dibuang.
Mari berhenti untuk marah atau kecewa jika orang lain membuang kita karena mereka menilai kita sudah menjadi sepah. Mereka tidak salah. Kitalah yang harus berpikir bagaimana caranya supaya tidak menjadi sepah. Sebab jika kita masih tetap memiliki rasa manis itu, mereka tidak akan membuang kita, percayalah. Saya mengenal seorang eksekutif senior yang mumpuni. Setelah memasuki masa pensiun dari jabatanya yang tinggi, saya pikir beliau akan menjadi seperti ‘tebu-tebu’ yang lainnya. Ternyata saya keliru. Perusahaan kemudian memperpanjang masa kerjanya dengan system kontrak. Lalu beliau berpindah ke perusahaan lain. Lalu beliau ditarik lagi oleh perusahaan lainnya. Bagi saya, beliau inilah salah satu living legend mereka yang tidak pernah membiarkan dirinya ‘kehilangan rasa manis’. Meski usianya sudah jauh melampaui masa pensiun, beliau tetap manis. Rasa manis yang masih tetap lestari didalam dirinya itulah yang menjadikan beliau tetap menjadi rebutan perusahaan-perusahaan besar. Jadi jika kita tidak ingin menjadi sepah yang dibuang, maka kita harus memastikan bahwa kita tetap menjadi pribadi yang manis.
4. Nikmatilah rasa manis secukupnya, tidak berlebihan.
Sekarang, cobalah ambil sesendok gula terbaik yang Anda miliki. Lalu suapkan sesendok gula itu kedalam mulut Anda, dan kunyahlah. Apakah Anda masih menikmati rasa manisnya? Pada dasarnya, semua orang menyukai rasa manis. Namun, tak seorang pun bisa melahapnya terlalu banyak. Kita semua mendambakan manisnya kehidupan. Dan kita sering terlalu serakah untuk merengkuhnya sendirian. Bahkan gula pun mengajari kita bahwa terlalu banyak rasa manis membuat kepala kita pusing, bahkan kita bisa mengalami sindrom toleransi insulin. Sungguh keliru jika kita mengira hidup yang manis itu adalah yang semuanya serba indah. Tidak. Justru hidup yang terlalu indah cenderung menjadikan kita pribadi yang serakah. Semacam sindrom toleransi insulin kehidupan. Tidak peduli betapa banyak insulin yang diproduksi dalam tubuh Anda, gula akan tetap menumpuk dalam darah Anda. Tahukah Anda apa yang terjadi ketika dalam darah kita terdapat lebih banyak gula dari yang seharusnya? Hmmmh, Anda tentu paham yang saya maksudkan. Bahkan rasa manis kehidupan yang terlalu banyak pun bisa membahayakan kehidupan diri Anda sendiri. Maka nikmatilah rasa manisnya kehidupan, namun tidak perlu berlebihan.
Sekarang, cobalah ambil sesendok gula terbaik yang Anda miliki. Lalu suapkan sesendok gula itu kedalam mulut Anda, dan kunyahlah. Apakah Anda masih menikmati rasa manisnya? Pada dasarnya, semua orang menyukai rasa manis. Namun, tak seorang pun bisa melahapnya terlalu banyak. Kita semua mendambakan manisnya kehidupan. Dan kita sering terlalu serakah untuk merengkuhnya sendirian. Bahkan gula pun mengajari kita bahwa terlalu banyak rasa manis membuat kepala kita pusing, bahkan kita bisa mengalami sindrom toleransi insulin. Sungguh keliru jika kita mengira hidup yang manis itu adalah yang semuanya serba indah. Tidak. Justru hidup yang terlalu indah cenderung menjadikan kita pribadi yang serakah. Semacam sindrom toleransi insulin kehidupan. Tidak peduli betapa banyak insulin yang diproduksi dalam tubuh Anda, gula akan tetap menumpuk dalam darah Anda. Tahukah Anda apa yang terjadi ketika dalam darah kita terdapat lebih banyak gula dari yang seharusnya? Hmmmh, Anda tentu paham yang saya maksudkan. Bahkan rasa manis kehidupan yang terlalu banyak pun bisa membahayakan kehidupan diri Anda sendiri. Maka nikmatilah rasa manisnya kehidupan, namun tidak perlu berlebihan.
5. Semanis apapun kita, tidak bisa lepas dari fitrah.
Sepah di kebun tebu kami jumlahnya tidak terlalu melimpah. Namun jika dibiarkan tetap saja menjadi sampah. Kami punya banyak pilihan untuk memperlakukannya. Jika kami membuangnya ke kolong kandang domba, maka sepah itu akan menambah nutrisi pada pupuk kandang yang kami dapatkan. Jika kami membuangnya ke kolam ikan, maka dia akan menjadi tempat tumbuhnya plankton dan jentik-jentik makanan penggemuk ikan. Jadi, apanya yang terbuang dari seonggok sepah? Tidak ada. Sepah benar-benar menyadari bahwa dia tidak bisa melawan fitrah. Semua orang yang pernah muda akan menjadi tua. Semua yang gagah perkasa akan menjadi tak berdaya. Semua yang kuat menjadi lemah. Itulah fitrah. Tetapi mari sekali lagi kita lihat sang sepah. Bahkan setelah masuk tempat sampah, dia tetap saja menjadi anugerah. Jika kita ikut mengimani konsepsi hidup setelah mati, maka kita lebih beruntung lagi. Karena dengan keyakinan itu kita kita bisa berharap memetik buah manis tabungan kebaikan yang pernah kita lakukan semasa hidup. Kita boleh berharap itu, karena iman kita mengajarkan bahwa setiap amal baik yang pernah kita lakukan atas nama Tuhan, akan membuahkan imbalan yang sepadan. Beruntunglah kita yang percaya, karena setidak-tidaknya kita memiliki harapan; bahwa fitrah kita adalah untuk mempersiapkan tempat pulang alam keabadian.
Tidak perlu lagi untuk merasa kecewa karena telah dihempaskan oleh lingkungan yang Anda harapkan memberikan penerimaan. Mungkin mereka benar telah menghempaskan kita karena kita belum bisa memberi rasa manis yang mereka butuhkan. Mungkin juga mereka keliru karena tidak bisa menghargai rasa manis yang kita miliki. Tetapi, bukan itu yang perlu menjadi fokus perhatian kita sekarang. Cukuplah untuk selalu memikirkan, bagaimana caranya agar kita bisa memberikan lebih banyak lagi rasa manis? Karena dengan rasa manis yang kita tebarkan, kita tidak perlu meneriaki para semut untuk mengerubuti. Insya Allah, cepat atau lambat; mereka akan datang sendiri.
Credit: wonxmbelinx
Diposting oleh
khairunas park
di
14.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
The Chronicles of Narnia
Narnia adalah suatu dunia fiksi yang diciptakan oleh pengarang Anglo-Irlandia C.S. Lewis sebagai lokasi untuk The Chronicles of Narnia, yang dibukukan sebanyak tujuh novel fantasi anak-anak, yaitu The Lion, The Witch, and The wardrobe; The Magician's Nephew; The Horse and His Boy; Prince Caspian; Silver Chair; The Voyage of The Dawn Treader; The Last Battle.
Di Narnia terdapat berbagai macam makhluk yang sering di imajinasikan oleh anak - anak dan tidak terdapat dalam dunia nyata seperti: binatang yang bisa berbicara, manusia dengan setengah badan hewan, manusia kerdil, dan sebagainya. Cerita Narnia di mulai dari pembentukan hingga hari akhir dunia tersebut, terutama mengarah kepada seseorang (manusia) yang masuk ke dalam dunia Narnia, yang biasanya masih kanak-kanak.Adalah empat bersaudara Pevensie yang memulai petualangan tersebut. Peter, Susan, Edmund, dan Lucy.
Buku-buku narnia series bahasa Indonesia bisa di download di sini:
5. Kursi Perak
Pass: anazkov
catt: untuk buku petualangan Dawn Treader masih pada tahap di translate..
Diposting oleh
khairunas park
di
13.46
17
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
The Chronicles of Narnia
Bolehkah aku peluk lagi ?
Satu, saat udara tergerak bulir-bulir hujan, menghembuskan dirinya melewati sela jari dan telingamu. Sontak membuat bulu kudukmu berdiri. Di sana aku ada, menghangatkan.
Lagi, ketika kamu terlelap dalam malam penuh mimpi, entah tentangku atau bukan. Saat gerakan tubuhmu tak sengaja menjauhkan selimut. Namun aku dekat.
Lagi, waktu pertama kamu membuka mata, menghadap ke jendela, menyadari betapa aku tak begitu nyata. Embun pagi hampir ditonggakkan daunnya, pertanda hari segera datang. Aku di sana, menyejukkan.
Lagi, saat kamu pertama melangkahkan kakimu ke dalam rumah di ujung hari yang lelah. Tergeletak di sofa, tertidur bahkan belum sempat melepaskan sepasang kaos kaki merah jambu kesayanganmu. Aku di sana membuat nyaman.
Selalu, ketika air matamu jatuh untuk kesekian kalinya, entah untukku atau bukan. Aku melingkari pundakmu. Semuanya hanya untuk hal sesederhana senyummu. Aku selalu ada, menenangkan.
Diposting oleh
khairunas park
di
12.57
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Dendam yang Dititipkan pada Tuhan
Aku sakit hati. Tunggu saja, karma akan membalasmu.”
Sepenggal kalimat tadi sering kita dengar di acara sinetron, atau terdengar dari mulut sendiri atau hati kecil kita.
Karma. Mungkin itu salah satu alasan yang membenarkan kita menjadi seorang pendendam, dengan meminta bantuan semesta, dalam kasus ini, Tuhan. Apakah Tuhan begitu pendendam dengan mengajarkan dendam kepada umat-Nya? Atau Dia hanya berlaku adil? Entah, yang aku tahu, nabi mengajarkan untuk mendoakan yang baik meskipun kepada orang yang berbuat jahat pada kita.
Namun kita hanya manusia biasa. Ya, itu alasan yang paling sering dilontarkan ketika kita tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menjadi manusia yang luar biasa.
Ketika mendapatkan sesuatu yang buruk dari orang lain, kita sering memohon Tuhan ‘membalaskan dendam’ dengan berucap, “Biar Tuhan aja yang balas.”
Bagaimana jika perlakuan buruk itu merupakan balasan ‘dendam’ orang lain yang pernah kita sakiti pula di waktu sebelumnya, yang dia titipkan melalui Tuhan? Sekali lagi, entah.
“Mata harus dibayar dengan mata.” Seorang pendendam biasanya memiliki prinsip seperti itu, atau lebih buruk. Namun aku ingat apa kata Mahatma Gandhi.
“‘Mata dibayar dengan mata’ hanya akan membuat dunia (kamu) buta.”
Diposting oleh
khairunas park
di
12.54
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Balasan untuk Jatuh Cinta Diam-Diam

Diam, katanya emas. Jika memang begitu, harusnya orang yang jatuh cinta diam-diam praktis menjadi orang terkaya di dunia. Aku tahu! Mengapa jatuh cinta diam-diam tak kunjung membuat pelakunya kaya? Karena ‘emas’ yang di dapat karena diamnya habis digerogoti rasa penasaran dan kelelahan menebak-nebak.
Sesungguhnya benak orang yang jatuh cinta diam-diam adalah benak yang paling cerewet. Dalam pikirannya, orang yang jatuh cinta diam-diam akan terus berceloteh, bertanya, dan lagi, menebak. Mungkin terlihat tak ada lelahnya. Tetapi sebenarnya tak ada yang pernah menginginkan itu, hanya saja tak ada yang kuasa ketika itu menimpa dirinya.
Pertanyaan demi pertanyaan terus saja menghiasi pikiran. Aku, juga pernah jatuh cinta diam-diam. Kurang atau lebihnya, aku selalu bertanya.
“Apakah dia tahu kalau aku sering memandanginya bahkan ketika dia melakukan aktivitas sekecil apa pun?”
“Apa dia pernah melihatku, menyadari keberadaanku? Atau aku begitu tak nyata?”
“Pernahkah sedikit saja terlintas dalam pikirannya tentang aku?”
“Mengapa dia mengenakan baju dengan warna seperti warna kesukaanku?”
“Mengapa dia menyanyikan lagu favoritku di lorong kelas tadi?”
“Ah, bagaimana bisa dia bercerita ke temannya baru saja menonton film yang sudah berkali-kali aku tonton karena aku sungguh menyukainya?”
“Apakah dia punya perasaan yang sama denganku?”
Aku sering merenung, khususnya di malam hari. Tak mengerti mengapa hubungan antara satu manusia dengan manusia lain bisa begitu rumit, atau dibuat rumit oleh manusia itu sendiri? Entah.
Setahuku, komunikasi bisa meluruskan semuanya, menghilangkan penasaran, menghentikan kamu menebak-nebak. Bicara, dan kamu akan berhenti untuk lelah.
Karena orang yang jatuh cinta diam-diam, cintanya juga bisa berbalas. Balasan berupa penerimaan diam-diam, penolakan diam-diam, atau mungkin diabaikan diam-diam.
Sumber: Racikan kata
Diposting oleh
khairunas park
di
12.50
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Cuma satu ketidakpastian
“Mencinta, harusnya layaknya dendam. Mesti berbalas.”
Beberapa orang pernah merindu hingga menangis.
Ingin memeluknya hingga sesak napas.
Semua semata karena tak ada balasan darinya. Jangankan balasan, tahu pun dia tidak. Jatuh cinta sendirian membuatmu kuat, memiliki tenaga layaknya monster, hampir tak terbatas.
Namun semuanya habis diserap penasaran, diserap prasangka yang dibangun sendiri, kemudian jumlahnya menjadi minus ketika persepsi baik yang kamu bangun bangun sendiri ternyata salah.
Berhentilah menebak-nebak. Melelahkan. Jika dia tak bisa memberikanmu kepastian. Mintalah. Rebut kepastianmu sendiri. Jangan biarkan hatimu kaududukkan di kursi yang bahkan kursi itu tak ingin diduduki, atau sudah ada yang menduduki hanya saja sedang pergi sejenak.
Bicara, maka semua penasaran akan sirna.
Karena cuma satu hal yang pasti, yaitu ketidakpastian.
Sumber: Racikan kata
Diposting oleh
khairunas park
di
12.41
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Maaf, cintaku harus terbagi
Sebuah cinta, mestinya seutuhnya.
Tak ada yang lebih menyakitkan dari cinta yang dibagi. Sejatinya, semua orang ingin dicintai secara total. Satu. Kadang cinta tak cukup mencintai satu.
Sebelum yang kamu cintai sekarang, pasti ada orang yang pernah kamu cintai juga. Akan begitu seterusnya. Namun ini semua bukan tentang cinta yang tertinggal, tetapi bagaimana kamu menggunakan cinta yang ada, untuk mencintai dengan penuh.
Percayalah, sebuah cinta akan terisi dengan sendirinya sampai penuh. Kadang sampai luber.
Cinta yang berlebihan, apalagi kekurangan, sama-sama tak baik. Tapi kita hanya manusia biasa. Kadang cinta yang sudah satu, digunakan mencintai seseorang–yang tanpa alasan jelas bisa pergi sewaktu-waktu– dalam sebuah kurun waktu, hingga saatnya ada orang baru. Cinta yang berlebihan, pada saat yang tepat, pada saat yang disepakati itu benar, harus dibagi.
Maafkan aku, sayang. Sepertinya cintaku yang satu, kepadamu, kelak akan terbagi. Aku tak akan kuat menahan terbaginya cintaku yang satu ini. Aku sudah melihat cinta yang ini akan berlebihan, aku membutuhkan wadah yang baru untuknya. Entah dirimu akan terima atau tidak, tetapi aku harus membagi cinta yang satu ini.
Kelak, cintaku akan terbagi, untuk seorang gadis. Seorang gadis kecil yang di pagi hari nanti aku ikatkan tali sepatunya pada hari pertama ia sekolah, yang mencium tanganku sebelum melangkahkan kaki kecilnya ke dunia yang baru, yang ketika dalam malam yang sama aku pulang dia bergegas menghampiri, “Ibu, ayah pulang!” seraya berteriak memanggil kamu.
Berkenankah, kamu?
sumber: racikan kata
Diposting oleh
khairunas park
di
12.37
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Aku Hanya Ingin Mencintai, Bukan Melukai
Mencinta adalah mengambil risiko tak dicintai kembali. Mencintai tanpa harus memiliki? Aku rasa hanya ada dalam dongeng. Setiap cinta, sedikit atau banyak, akan meminta kembali, meskipun hanya berupa senyuman bahwa dia cukup bahagia disajikan cinta walaupun tak punya cinta untuk membalas.
Mencintai diam-diam adalah sebuah keharusan menyiapkan diri mendapat balasan cinta diam-diam pula, atau penolakan diam-diam juga.
Semua orang hanya ingin mencintai dan dicintai. Namun mana yang harus didahulukan? Mencintai atau dicintai. Beberapa orang mencintai dan berharap dicintai, beberapa lainnya hanya akan mencintai jika ia dicintai terlebih dahulu. Ada persamaan hasil antara kedua hal tersebut, luka.
Pengharapan selalu berbanding lurus dengan kemungkinan kekecewaan yang didapat. Semakin kamu berharap, maka semakin besar kemungkinan kamu akan kecewa.
Mencinta seperti menggenggam seekor burung. Jika kamu menggenggamnya terlalu erat, maka akan mati. Namun jika menggenggamnya terlalu longgar, dia akan pergi. Jika kamu melakukan salah satu dari kedua hal tersebut, tetap hasil akhirnya adalah luka. Di hatimu, atau hatinya.
Pilih mana? Aku selalu benci pilihan, tapi lebih benci lagi jika tidak punya pilihan sama sekali. Ada kalanya ketika kamu hanya ingin mencintai, kamu hanya berakhir dengan melukai.
Aku lebih baik dilukai, karena ketika kamu dilukai kamu selalu punya objek untuk disalahkan, dimaki-maki. Apa bedanya dengan melukai? Melukai orang lain, apalagi orang yang kamu sayang, hanya menyisakan dirimu sendiri untuk disalahkan. Selamanya, kamu hanya bisa menyalahkan diri sendiri.
Kamu hanya bisa melihat dirimu hancur di depan bayanganmu sendiri.“
–
Aku hanya ingin mencintai, bukan melukai.
Credit: Racikan kata
Diposting oleh
khairunas park
di
12.33
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Hanya Sebuah Titik Dua dan Tutup Kurung
Pernahkah kamu mengenal seseorang yang punya pengaruh besar terhadap dirimu, bahkan terlalu besar? Aku, pernah.
Seseorang seperti itu adalah seseorang yang istimewa. Seseorang yang istimewa bisa menjungkirbalikkan mood-mu dalam sekejap. Dia bisa membuatmu yang sedang dalam suasana hati sumringah menjadi diam dan menekuk muka dalam satu kedipan saja. Sederhananya, ketika dia tersenyum aku semakin tersenyum. Namun ketika dia cemberut, apapun suasana hatiku, spontan wajahku ini menjadi kusut.
Ah, apakah ini sebuah ketergantungan? Kamu selalu membuatku kawatir. Kawatir jika kamu pergi, senyumku ini akan bergantung pada senyum siapa lagi?
Sadarkah kamu pengaruhmu begitu besar buatku? Ketika aku kecewa, sedih, bahkan marah, satu simpul senyummu bisa mengembangkan senyumku yang terkubur dalam tanah hati yang gelap.
Sayang, mudah sekali bagimu melengkungkan garis bibirku ke atas atau ke bawah. Kamu tinggal pilih. Jadi aku mohon, tetaplah tersenyum, untukku, bersamaku.
Walaupun hanya sebuah titik dua dan sebuah kurung tutup

Credit: Racikan Kata
Diposting oleh
khairunas park
di
12.29
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Indah Pada Waktunya
Terkadang kita meminta pada Tuhan setangkai bunga yang indah,
akan tetapi Tuhan memberikan kaktus yang berduri
akan tetapi Tuhan memberikan kaktus yang berduri
Di saat lain kita meminta kepada Tuhan kupu-kupu,
akan tetapi Tuhan memberikan seekor ulat
akan tetapi Tuhan memberikan seekor ulat
Kita menjadi sedih,
kecewa,
bahkan “MARAH”
kecewa,
bahkan “MARAH”
Namun kemudian kaktus itu berbunga indah sekali,
dan ulat itupun menjadi kupu-kupu yang cantik
dan ulat itupun menjadi kupu-kupu yang cantik
Itulah jalan Tuhan
“Indah pada waktunya-Nya”
“Indah pada waktunya-Nya”
Tuhan tidak memberikan apa yang kita “harap”kan
tapi Tuhan berikan apa yang kita butuhkan
tapi Tuhan berikan apa yang kita butuhkan
Kadang kita sedih,
kecewa,
terluka,
berburuk sangka,
tapi ternyata jauh di atas segalanya
kecewa,
terluka,
berburuk sangka,
tapi ternyata jauh di atas segalanya
Tuhan sedang merangkai yang terbaik
dalam kehidupan kita
agar kita belajar untuk
Ikhlas dan Sabar
dalam kehidupan kita
agar kita belajar untuk
Ikhlas dan Sabar
Semoga hari ini lebih baik dari pada hari kemarin
karena seandainya hari ini sama saja dengan hari kemarin
kita termasuk orang yang sudah merugi.
karena seandainya hari ini sama saja dengan hari kemarin
kita termasuk orang yang sudah merugi.
Diposting oleh
khairunas park
di
12.14
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta
Sebuah Komitmen, Senyuman dan Cinta
Disaat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya.
Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya.
Disaat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah selalu saat terindah bersamanya.
Disaat kamu ingin menduakannya, bayangkan jika dia selalu setia.
Disaat kamu ingin membohonginya, ingatlah saat dia jujur padamu
Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya.
Disaat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah selalu saat terindah bersamanya.
Disaat kamu ingin menduakannya, bayangkan jika dia selalu setia.
Disaat kamu ingin membohonginya, ingatlah saat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu, jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu.
Yang indah hanya sementara..
Yang abadi adalah kenangan..
Yang ikhlas hanya dari hati..
Yang tulus hanya dari sanubari..
Tidak mudah mencari yang hilang..
Tidak mudah mengejar impian..
Yang lebih susah adalah mempertahankan yang ada, karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
Yang abadi adalah kenangan..
Yang ikhlas hanya dari hati..
Yang tulus hanya dari sanubari..
Tidak mudah mencari yang hilang..
Tidak mudah mengejar impian..
Yang lebih susah adalah mempertahankan yang ada, karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
Pepatah:
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif ( positif thinking )
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, dan jabatan yang luar biasa.
Namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tidak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tidak bisa dimiliki
Apalagi yang diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tidak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tidak bisa dimiliki
Apalagi yang diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan rendah hati
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan cinta damai
Hidup ceria bebas leluasa
Tidak ada yang tidak bisa diikhlaskan
Tidak ada sakit hati yang tidak bisa dimaafkan
Tidak ada dendam yang tidak bisa terhapus.
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan cinta damai
Hidup ceria bebas leluasa
Tidak ada yang tidak bisa diikhlaskan
Tidak ada sakit hati yang tidak bisa dimaafkan
Tidak ada dendam yang tidak bisa terhapus.
“1 Lilin kecil dapat menerangi ruangan yang gelap, 1 kebaikan dapat membuat hari lebih baik, 1 senyuman dapat membuat hati merasa senang.”
Diposting oleh
khairunas park
di
12.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Renungan dan Cinta

















